Wah, 31 Mei sudah tiba euy. Tidak terasa STAND UP COMEDY BONE Berusia 1 tahun. Jujur, saya tidak pernah menyangka akan bertahan sampai sekarang. Tapi yah, Alhamdulillah lah. Semoga masih bisa bertahan bertahun-tahun lagi, Amin.
Oleh karena ini moment hari jadi,
so saya akan menulis sedikit tentang CIKAL BAKAL lahirnya Stand Up Comedy Bone.
Siap-siap yah.
Semua bermula di akhir tahun 2014.
Pertama kali melihat stand up
comedy di Metro Tv langsung membuat saya jatuh hati. Kalau ingatan saya masih
normal, saat itu JUI PURWOTO yang saya saksikan penampilannya. “Wah, hebat juga
orang-orang ini. Bisa melucu, berdiri, sendiri pula.” Tapi belum terlintas
sedikitpun niat akan membentuk komunitas.Bukan karena saya merasa tidak mampu. Hanya saya memang belum tahu kalau ternyata Stand Up Comedy itu punya banyak Komunitas di daerah.
Bermula dari sana. Akhirnya sering
menonton Metro TV. Alhasil, saya sakau.
Ketagihan dengan stand Up comedy.
Youtube menjadi pelarian. Hampir setiap hari saya tongkrongi cafe yang mantap wi-fi nya sekedar untuk melihat video
stand Up comedy. Waktu itu HP saya masih NOKIA 2310. TIDAK MUNGKIN digunakan
untuk buka youtube. Lebih 100 video stand up saya download. Save di banyak
laptop yang berbeda. Sekali lagi mohn dimaklumi, waktu itu belum punya laptop.
Eh, sekarang juga belum punya sih. Masih selalu pinjam laptop teman.
Sering buka youtube, ketemulah
saya dengan video Stand Up Raditya Dika di Canda Cafe nya Ramon Papana. Karena
penasaran tentang Raditya Dika, saya pun browsing di internet. Dan eng ing eng,
Dari salah satu artikel, akirnya saya tahu kalau Radit itu salah satu pendiri
Standup Indo. Nama Panji Pragiwaksono, Ernest Prakasa, Rian Adriandi, Isman HS.
Dari artikel itu juga, saya jadi tahu kalau Stand Up Comedy punya banyak
komunitas di daerah. Sementara, dari artikel lain saya mendapat penjelasan,
KATANYA pelopor Stand Up Comedy di Indonesia itu adalah Iwel Sastra. Hingga
akhirnya mantaplah hati untuk membuat (juga) komunitas stand up di Bone.
Puncaknya di pertegahan bulan Mei
2015. Saya, yang sudah mengetahui nama-nama toko pendongkrak Stand Up Comedy di
Indonesia, langsung mengikuti mereka semua di Twitter. Saya mention satu-satu.
Bertanya tentang bagaimana cara memulai stand Up comedy di daerah. 6 mention
hanya berbalas 2.
Iwel Sastra memberikan nomor
teleponnya untuk komunikasi lebih lanjut. Tanpa menunggu lama, saya kirim sms
ke Mas Iwel. Bertanya tentang hal yang sama dengan di twitter. Dia mengirim
alamat E-mailnya dan meminta Alamat E-mail saya. Maka, orang pertama yang
secara langsung membantu saya untuk membentuk Stand Up Indo Bone adalah mas
Iwel. Tepuk tangan untuk mas Iwel.
Mulai saat itu, saya mencoba
mencari orang-orang yang kira-kira punya passion sama.
Kemudian, Ernest Prakasa yang
ikut mebalas mention, menginstruksikan agar saya membangun komunikasi dengan
Anjas Chambank. Karena penasaran tentang Anjas Chambank, saya browsing di
Internet. Dari hasil browsing itu, saya jadi tahu kalau di Kompas TV ternyata
ada perlombaan Stand Up. Dan Anjas adalah salah satu finalis (dari Makassar).
Saat itu dia sudah Close Mic.
Maka, komunikasi berlanjut ke
Anjas. Saya mention dia. Memberikan pertanyaan yang sama. “Bagaimana cara
memulai komunitas stand up comedy di daerah?” Saat itu Anjas menyarankan agar
saya mencari anggota di atas 5 orang. Dan mengajak saya ke Makassar untuk ngopi
bareng. Terima kasih kak Anjas. Di Bone saja saya jarang ngopi.
Dari Anjas, dia rekomendasi satu
nama. Katanya ada orang asli Bone kuliah di Malang. Aktif di komunitas stand
Up. Setiap tahun pulang ke Bone. Dapatlah saya satu nama lagi. MOHAMMED SABEQ.
Orang inilah yang nanti akan banyak membantu saya memulai komunitas. SABEQ
tidak langsung saya hubungi. Bukan karena tidak ada waktu. Tapi menurut saya, saat itu dia
tidak terkenal. Jadi percuma dihubungi. Hahaha.
Hari berikutnya, mungkin saya
sudah berada dalam titik penasaran tertinggi. Mengetahui ada Stand Up Comedy Show
di Makassar, saya memberanikan diri, ingin merasakan sensasi menonton stand up
comedy secara langsung. Maka, berangkatlah saya ke Makassar saat itu bersama
kakak saya. Dia ketularan demam stand Up comedy. Yah, bisa dibilang Stand Up
Comedy Bone ada karena kakak saya juga sih. Tapi yah karena dia sudah tua,
makanya tidak saya ekspos.
Venue acara saat itu di Trans Studio.
Yang tampil adalah Ge Pamungkas.
Openernya dari Comic Circle. Andri Pade sama Fahmi. Saya sempat cerita sama
Fahmi tentang stand up comedy.
Sepertinya, tidak banyak yang
tahu tentang Ge Pamungkas di makassar waktu itu. Terbukti saat datang di venue,
tidak ada yang menyapanya. Melihat kondisi seperti itu, saya jelas tidak mau
buang-buang waktu. Tanpa berlama-lama, saya minta izin ke Ge supaya bisa foto
bareng. Alhamdulillah terwujud. Untuk pertama kalinya juga, saya bertemu Anjas.
Saya sempat minta foto bareng juga sama dia. Anjas tidak mengetahui sama sekali
kalau saya adalah orang yang pernah dia ajak komunikasi di twitter beberapa
hari lalu. Saya pura-pura cuek.
Sepulang dari Makassar, saya
mulai lebih aktif mencari teman-teman yang bisa diajak membangun komunitas.
Bukan hal yang mudah. Komunikasi paling keren saat itu Via BBM. Masalahnya saya
tidak punya BBM. Maka mau tidak mau, bersenjatakan BBM pinjaman, saya sebarkan
broadcast message untuk mengajak orang-orang masuk ke Stand Up Comedy Bone.
Waktu itu saya menggunakan nomor HP baru sebagai contact person yang bisa
dihubungi jika ingin gabung.
Hingga pada waktu pertemuan
perdana, saya berhasil menyesatkan 5 orang untuk diajakk gabung. Pertama Bhilal
Arham. Bersahabat dengan saya sejak 2011. Sebenarnya, sebelum bulan MEI kami
beberapa kali sepakat untuk membuat komunitas stand up comedy di Bone. Tapi
sulit terealisasi. Saya merasa ada “CILAKA” yang mengikuti Bhilal. Akhirnya
saya bergerak sendiri. Pada awalnya dia tidak tahu kalau saya lah di balik broadcast
di BBM. Waktu itu saya memakai nama samaran Ichal. Tapi akhirnya, Bhilal juga
lah yang pertama kali saya beritahukan tentang siapa di balik broadcast itu.
Kemudian orang lain yang berhasil
saya jerumuskan adalah INGKA, pemilik BB yang saya pinjam. Meski demikian, dia
belum tahu kalau saya lah di balik broadcast BBM itu. Selanjutnya ada ADHY dan
OJHY. Dia adik-adik saya di kampus. Saya yakin, kalau saja mereka tahu saya ang
berada di balik BC itu. Pasti mereka tidak akan bergabung. Dan yang terakhir
ASRUL. Satu-satunya mahasiswa yang bukan dari kampus saya. Ada harapan bisa
memperkenalkan stand up di kampus lain.
(Weh, capekka menulis. Bersambung
dulu nah. Besok Insya Allah disambung)
0 comments