PRAMUKA dan Para Pemuda Perkasa

(Sun 14 Aug, 00:11)

Aga kareba kembali Everybody!

Nah, hari ini tanggal 14 Agustus 2016. Berarti waktunya untuk bersorak "SELAMAT HARI PRAMUKA KE-55" . Jaya selalu pramuka Indonesia.

Untuk mengisi waktu luang, izinkan saya bercuap sedikit tentang pengalaman kepramukaan saya.

Sejak kelas 4 Sekolah Dasar, saya telah memulai mengaktifkan diri untuk mengikuti kegiatan pramuka di sekolah. Terlebih di setiap menjelang hari kemerdekaan. Intensitas latihan akan ditingkatkan. Setiap sepulang sekolah, diwajibkan untuk mengikuti pelatihan. Agar sekolah bisa mendapat banyak piala pada perkemahan 17-an di Kecamatan.

Mungkin yang paling membekas adalah pelatihan tentang tali temali dan sandi. Keduanya sangat saya sukai. Hampir semua simpul dan sandi saya hapal waktu itu. Ada perasaan bangga tersendiri ketika kita bisa menghapal banyak jenis Simpul dan Sandi. Seolah tingkat ketampanan akan meningkat jika banyak simpul dan sandi yang kita hapal.

Selama 3 tahun di Sekolah Dasar, saya selalu mengikuti kegiatan kepramukaan di kecamatan. Memasang tenda sendiri, mencari kayu bakar untuk keperluan memasak guru, hunting tempat mandi karena tidak ada kamar mandi umum, bahkan saat itu saya beberapa kali numpang mandi di rumah penduduk.

Cerita yang paling saya ingat adalah ketika mendapat uang 5rb dari Pak Camat setelah berhasil menjadi yang tercepat menebak sila ke 3 Pancasila. 5rb bagi saya saat itu senilai dengan 500rb saat ini. Bisa digunakan membeli jajanan dan mainan yang kita mau. Karena kejadian mendapat 5rb itu, saya jadi dielu-elukan guru. Hari itu saya dibebaskan dari kewaiban mencati kayu bakar. Terima Kasih Pak Camat!

Ketertarikanku dengan PRAMUKA berlanjut di SMP. Ketika guru-guru menyuruh kami untuk memilih Ekskul, maka tanpa basa basi saya langsung memilih PRAMUKA. Lumayan bisa dapat 5rb lagi dari Pak Camat. Heheh.

Berpramuka di SMP sedikit lebih sulit dengan ketika SD. Karena Pramuka SMP yang kemudian memperkenalkan saya dengan Dasa Darma Pramuka. Dan itu saya hapal mati. DULU! Selain itu kita juga dituntut untuk lebih mandiri dan kreatif. Sedikit karakter saya terbentuk dari berPramuka.

3 tahun di SMP, saya tidak pernah absen ikut kegiatan perkemahan. Mungkin itu pula yang kemudian membuat saya ditunjuk menjadi ketua osis. Waktu itu pembina Osis merangkap jadi Pembina pramuka. Tidak mengherankan jika saya jadi ketua osis tanpa melewati pemilu ketos. Alhamdulillah Yah.

Semangat saya untuk berpramuka semakin hari semakin menggebu. Saya pun sudah niatkan untuk berpramuka setelah tamat SMP nanti. Tapi takdir berkata lain. Ketika perekrutan anggota baru pramuka di SMA saya, para calon anggota diharuskan untuk membawa perlengkapan kebersihan dan alat masak.

Di sinilah perpecahan saya dengan PRAMUKA terjadi. Saya yang saat itu tinggal jauh dari kampung halaman, merasa tidak sanggup untuk membawa persyaratan-persyaratan tersebut. Padahal beberapa technical meeting sudah saya ikuti. Tapi mau bagaimana lagi, alat masak menghancurkan hubungan saya dengan Pramuka.

Teman-teman saya yang lain tetap berlanjut. Dan Jadilah saya merenung dalam penyesalan karena tidak jadi masuk Anggota Pramuka. Kegiatan-kegiatan Pramuka SMA ternyata jauh lebih seru dibanding dengan ketika SMP dan SD. Begitu kata teman-teman yang masuk.

Perpisahan saya dengan Pramuka berlanjut terua hingga perkuliahan. Saya tidak pernah lagi memberanikan diri masuk ke Pramuka. Saya terlanjur mengecewakan.

Selama 7 tahun absennya saya dari dunia per PRAMUKAAN, membuat saya sadar, ternyata pramuka itu tempatnya anak-anak muda hebat yang siap bertarung dengan segala tantangan. Dan sialnya, saya tidak termasuk orang itu.

Saya sangat menghargai teman-temam yang sampai sekarang tetap setia dan eksis di dunia Kepanduan itu. Saya bahkan harus jujur mengakui kehebatan-kehebatan mereka jauh di atas kebanyakan orang. Sebab mereka dibentuk oleh 3 hal. Anak-anak PRAMUKA dibentuk dari Tuhan, Alam, dan Sosial.

Kami Pramuka Indonesia, manusia Pancasila
Satyaku kudarmakan, darmaku kubaktikan
Agar jaya Indonesia
Indonesia tanah airku, kami jadi pandumu.

Jujur saja, saya selalu merinding jika menyanyikan lagu ini.

SELAMAT HARI PRAMUKA KE 55. Jaya selalu Pramuka Indonesia.

You Might Also Like

0 comments