Pepatah lama berkata 'Di atas langit masih ada langit' . Semata untuk mengingatkan kita bahwa sejatinya tidak ada seorang pun yang hebat. Selalu ada hebat di atas hebat. Selalu ada satu di atas satu.
Berbangga diri terhadap apa yang dimiliki mungkin tidak masalah. Hanya saja jika kebanggaan itu dibarengi dengan ketidakmauan untuk mengakui kehebatan yang lain, maka patutlah jika hal demikian dikatakan sebagai kesalahan besar.
Setidaknya hal-hal di atas yang sedikit bisa saya pelajari selama berada di PARE.
Selama ini saya merasa jika kemampuan yang saya miliki adalah sesuatu yang luar biasa. Kemampuan yang mungkin sulit ditandingi orang. Pengetahuan, bakat, dan kelebihan-kelebihan lain sedikit demi sedikit, dulu, telah membuat saya lupa diri.
Perjumpaan saya dengan banyak orang-orang hebat di sini, membuat saya tertegun. Terlalu lama saya dalam keangkuhan. Menganggap diri lebih hebat dari pada yang lain. Ternyata justru apa yang saya miliki belum ada apa-apanya ketika disandingkan dengan yang orang-orang hebat lainnya miliki.
Tuhan menegur saya melalui orang-orang hebat tersebut. Saya tidak tahu akan seangkuh bagaimana lagi nantinya jika tidak segera disadarkan.
Mereka, orang-orang hebat ini, seolah serentak mengajarkan saya satu hal penting tentang kehidupan.
"TIDAK ADA ORANG HEBAT YANG AKAN MENGTAKAN DIRINYA HEBAT"
Terlalu angkuh saya selama ini. Dengan penuh kepercayaan diri, selalu mencoba menunjukkan kepada orang-orang di sekitar tentang betapa hebatnya saya. Tentang betapa luar biasanya saya. TERNYATA, sebaik-baik orang hebat adalah mereka yang diam tentang kehebatannya.
Di atas langit masih ada langit. Tidak ada yang salah dari pepatah itu.
Sebagai langit, saya mengakui masih banyak (SEKALI) langit di atas saya. SAYA ADALAH LANGIT TERBAWA. *RM*
(Pare, 9:51 Saturday, 13 Augustus 2017)
(Pare, 9:51 Saturday, 13 Augustus 2017)
0 comments