Yuk Berkomunitas!

“Demi (rombongan) yang ber shaf-shaf dengan sebenar-benarnya, dan demi (rombongan) yang melarang dengan sebenar-benarnya (dari perbuatan-perbuatan maksiat),  dan demi (rombongan) yang membacakan pelajaran, Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berjuang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, mereka seakan-akan seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh, Tuhan langit dan bumi dan apa yang berada di antara keduanya dan Tuhan tempat-tempat terbit matahari
Demikianlah salah satu firman Tuhan dalam Al-Qur’an. Ayat ini yang jelas sekali mengisyaratkan bahwa kita, manusia, senantiasa dituntut agar hidup berkomunitas atau berkelompok. Dengan hidup berkomunitas, maka kehidupan akan semakin kokoh. Hanya saja, muncul kemudian pertanyaan. Apa sebenarnya komunitas itu?
Dalam arti sederhana, komunitas sebenarnya dapat diartikan sebagai sekumpulan orang yang bersama-sama  memiliki tujuan, saling melakukan interaksi, peduli satu sama lain, serta dipersatukan oleh kegemaran yang sama. Secara tidak langsung dapat dikatakan bahwa  terbentuknya komunitas atas dasar interaksi dari orang-orang yang memiliki kesamaan minat. Mustahil sebuah komunitas dapat bertahan jika dihuni oleh orang-orang yang sama sekali tidak memiliki passion atau keterarikan terhadap sebuah bidang yang sama.
Semisal, Anda merupakan seorang yang punya kegemaran dalam bidang fotografi,  maka untuk membentuk sebuah komunitas, Anda perlu menemukan seseorang atau beberapa yang memiliki minat dalam fotografi. Jangan mengambil resiko untuk membentuk komunitas fotografi dengan orang yang keterarikannya dalam bidang olah raga. Mungkin ‘komunitas’ bisa terbentuk akan tetapi sulit berjalan maksimal.
Mari kita kesampingkan tujuan dan jenis komunitas terlebih dahulu. Saya yakin sekali, keberadaan komunitas jelas memberikan banyak manfaat. Bukan hanya dala persoalan spesifikasi keterarikan dalam komunitas, melainkan banyak lagi hal lainnya yang dapat kita peroleh. Atas dasar inilah, sehingga banyak sekali komunitas yang bermuculan di berbagai kota.
Namun, satu hal yang tidak dapat dinafikkan, perkembangan komunitas dewasa ini tidak dapat terpisahkan dari keberadaan dan pengaruh  jejaring sosial. Jejaring sosial jelas memberi dampak yang sangat besar bagi perkembangan komunitas. Sebut saja 2 jejaring social yang paling banyak berperan dalam perkembangan komunitas ialah Facebook dan Twitter. Dari jejaring social ini, orang dapat mengetahui tentang keberadaan sebuah komunitas.
Lantas sebenarnya manfaat dari  adanya sebuah komunitas?
Maka, menurut saya pribadi ada banyak manfaat yang dapat kita peroleh dari berkomunitas.
Ajang Silaturahim
Berada dalam komunitas akan mempertemukan kita dengan banyak orang baru. Orang-orang yang seiring berjalannya waktu akan menjadi semakin dekat dengan kita. Bahkan tidak jarang dalam kondisi seperti ini akan muncul potensi untuk bersahabat.Sedang rumusnya jelas, banyak sahabat banyak rezeki. Tanpa diminta, teman-teman komunitas akan menginformasikan kemampuan kita pada pihak-pihak yang membutuhkan. Ini tentu menjadi modal besar bagi kita.
Dapat berinteraksi dengan orang yang memiliki kesamaan minat
Berada di antara orang-orang yang memiliki kesukaan  yang sama pasti akan memberikan kesan tersendiri. Bisa berbicara panjang lebar tentang hal yang diminati, bercengkerama tentang hal tersebut sepuasnya dan tentu orang-orang di komunitas akan memeberi respon yang lebih positif ketimbang ketika berbicara dengan orang yang tidak berada di komunitas. Bahkan tidak jarang dari perbincangan seperti itulah kedekatan emosianal dapat terbangun.
Saling transfer pengetahuan
Proses saling membagi pengetahuan mutlak terjadi dalam sebuah komunitas. Karena dari latar belakang yang berbeda, maka sudah pasti pengalaman yang mereka miliki juga berbeda. Maka dari sinilah proses saling membagi pengetahuan dirasa wajib dilakukan. Mereka yang berada dalam komunitas pun sama sekali tidak merasa canggung untuk berbagi dan bertukar pengetahuan. Hal ini dikarenakan mereka memiliki rasa saling percaya yang kuat. Sehingga cenderung lebih mudah untuk membagikan cerita kepada rekan-rekan yang lain di komunitas.
Maka, muncul sebuah kesimpulaan, bahwa sejatinya orang yang berkomunitas tida akan kehilangan tempat belajar, terlebih ketika ingin belajar tentang minat yang dibangun di komunitas.
Peluang dan eksistensi diri
Di sinilah perbedaan paling mendasar yang dapat dirasakan antara mereka yang berkomunitas dan yang tidak berkomunitas. Orang yang berada dalam komunitas akan cenderung lebih dikenal. Sebab mereka terekspos secara otomatis berkat keberedaannya dalam komunitas.  Orang akan lebih mudah mendeteksi keberadaan seseorang yang bergabung di komunitas. Hal ini disebabkan alur informasi yang tidak pernah berhenti.
Bahkan tidak sedikit di antara mereka, yang tergabung dalam komunitas memanfaatkan keberadaannya untuk menawarkan sesuatu. Misal saja menawarkan sebuah barang jualan, tawaran kerja sama, atau bahkan menawrkan kompetisi.
Belajar bermasyarakat
Oleh karena komunitas berisi orang dari latar belakang yang berbeda-beda, maka secara tidak langsung sebenarnya bisa dikatakan bahwa komunitas merupakan sebuah masyarakat kecil. Komunitas mengandung bermacam-macam jenis karakter, sifat, dan pikiran. Komunitas akan melatih kita untuk bersosialisasi, bersikap, dan bertindak mengahadapi segala jenis karakter yang ada.  Sebab di komunitas, kita dituntut untuk bermasyarakat dengan semua orang yang berada di dalamnya. Sehingga pembentukan kepribadian akan sangat terpengaruhi.
Jadi, bagi teman-teman yang mungkin sampai pada saat ini belum bergabung dengan sebuah komunitas (positif), sepertinya sudah waktunya. Sekaranglah saatnya untuk mencari komunitas yang sesuai dengan minat dan karakter kalian. Tak peduli komunitas apapun itu, selama bisa member kesenangan dan pengaruh positif bagi kehidupan kalian, maka tidak apa diselami.. Rasanya tidak ada salahnya menambah warna hidup dengan berkomunitas. Saya selalu meyakini, semakin sibuk seseorang, maka semakin berwarna pula hidupnya. Yuk berkomunitas!

You Might Also Like

0 comments